Selasa, 24 April 2012

pengeringan (penjemuran)


  •  Hal yang menarik dari batik adalah pada proses kombinasi warna, karena permukaan kain yang telah diwarnai sebelumnya, akan diwarnai lagi pada proses pewarnaan berikutnya,Dan itu diperlukan keahlian khusus dalam proses pemilihan dan kombinasi warna.
  •   Proses terakhir dari pembuatan batik adalah proses pembilasan dan pencerahan warna dengan menggunakan soda. Selanjutnya di jemur lalu disetrika.  

·                  penjemuran

pelorotan (penggodokan)



  • Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah pengangkataan lilin yang melekat pada motif batik melalui proses penggodogan(pelorotan).Kain di rebus hingga pada akhirnya lilin yang melekat di kain akan terangkat di permukaan air yang panas Setelah kain diangkat dari perebusan akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar dari kain katun (putih), yang tadinya tertutup lilin dan warna dari hasil  proses pencelupan  (pewarnaan) tadi
  •  Jika batik memerlukan lebih dari 2 warna , diperlukan lagi proses pembatikan seperti pada awal dari proses pengecap an (penulisan) lalu pewarnaan dan yang terakhir penggodogan (pelorotan) lagi. Semakin banyak warna semakin diperlukan pula proses berulang ulang untuk setiap warna. 
  •  

Proses pewarnaan (celup)


Proses  pewarnaan (celup)
  • Proses pencelupan (pewarnaan)yaitu ialah proses dengan cara mencelupkan kain katun yang sudah di batik ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah tentukan sesuai gambar /motif batik.
  • Kain katun yang permukaannya telah telah di batik (diresapi oleh cairan lilin)akan terlindungi dari warna ,sehingga pada waktu proses pewarnaan (pencelupan)kain tidak akan terkena 
  •  
  •  
  •  proses pewarnaan ini. 

Kamis, 19 April 2012

batik tulis warna (colet)

 Batik Tulis Warna (Colet)
Teknik batik tulis (colet) adalah dengan menorehkan lilin berwarna (panas/cair)melalui canting tulis (bisa juga kwas) langsung ke media (kain katun),besar kecilnya canting/kwas tergantung kerumitan motif yang akan di gambar. Proses pembuatan batik tulis warna(colet) ini hampir sama dengan melukis di kanvas. Hasil karya dari batik colet sangat di pengaruhi oleh cita rasa, kreatifitas dan ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini. Ketika semakin kecil,rumit dan detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh pelukis batik, dengan sendirinya akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini(jangan heran kalau anda melihat harga sebuah karya batik dengan harga yang begitu mencengangkan). 






Remaja dengan canting coletnya


































Seorang kakek dengan kwas coletnya







Rabu, 18 April 2012

Batik Tulis


Batik Tulis adalah salah satu jenis produksi batik yang teknis pembuatan motifnya langsung dilukis secara manual dengan sentuhan seni yang sangat tinggi.
untuk melukisnya,menggunakan alat seperti pena atau yang biasa disebut canting,alat yang  terbuat dari tembaga yang berfungsi seperti pena dengan gagang dari bambu. Ujung dari canting (mata pena)atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi,sesuai dengan kebutuhan saat melukis, sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif. Sedangkan bak penampung canting disebut sebagai nyamplung. Nyamplung ini bisa berisi cairan lilin atau (pewarna pada tekhnik batik colet), tergantung dari teknik batik yang akan digunakan.


                                        aktivitas membatik , batik tulis


Proses pembuatan Batik Tulis lilin
Teknik batik tulis ialah dengan menorehkan cairan lilin melalui canting tulis (pena). Proses pembuatan batik tulis sebenarnya mirip seperti batik cap. Perbedaanya ada pada  motif. Jika pada batik cap motifnya sangat monoton dengan motif sama dan berulang , maka batik tulis motifnya bisa sedikit bercerita seperti visualisasi suatu peristiwa. Cara pembuatan batik tulis sama dengan melukis. Ambil cairan lilin yang ada di nyamplung dgn canting(seperti menciduk). Kemudian cucuk canting harus ditiup agar berlubang, sehingga  membran cairan terbuka. Fungsikan canting seperti pena sesuai motif yang telah digambar sebelumnya dengan pensil. selanjutnya lakukan  proses pewarnaan seperti proses pewarnaan pada batik cap.

Minggu, 15 April 2012

Batik Cap

Batik Cap adalah salah satu hasil proses produksi batik yang menggunakan metode Cap,yang menggunakan alat yang disebut Canting Cap (stamp).Canting Cap tersebut ialah sebuah alat cap yang terbuat dari lempeng tembaga yang berbentuk mirip stempel dgn ukuran yang agak lebih besar. Dengan bahan yang terbuat dari tembaga dengan ukuran  20cm X 20cm. Berbeda dengan canting pada umumnya yang berbentuk seperti alat tulis (seperti gayung)
    Aktivitas proses pembuatan Batik Cap

Proses Pembuatan Batik Cap
·  Kain kain katun berwarna putih diletakkan di atas meja datar yang berlapis dengan bahan yang agak lunak (agar proses pengecapan benar benar tertempel dgn sempurna)
·  Malam (sejenis lilin) dipanaskan hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan lilin ini tetap dalam suhu yang stabil supaya lilin dalam keadaan cair
·  Canting Cap(stamp) lalu dimasukkan kedalam cairan lilin sedalam kurang lebih 2 cm agar bisa menyerap cairan lilin panas tadi
·  Kemudian Canting Cap di tempel dan di tekan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas media (kain katun putih)yang telah disiapkan tadi Cairan lilin akan menempel ke dalam pori-pori kain katun hingga meresap ke dalam kain dan membentuk gambar sesuai  motif cetakan

Sejarah Perjalanan Batik di Indonesia

Batik adalah karya seni asli Indonesia,terutama dari jawa . Batik dalam kehidupan sehari hari adalah pakaian yang dikenakan oleh suku jawa pada umumnya.
Sejarah batik telah menemani perjalanan bangsa Indonesia mulai dari Indonesia kuno ,jaman kerajaan nusantara ,jaman penjajahan hingga kemerdekaan bahkan sampai Indonesia Modern, Batik tidak pernah hilang dari perjalanan bangsa Indonesia  
Asal mula batik berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada lembar daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih banyak menceritakan tentang alam  bentuk binatang dan tanaman maupun bentuk biji bijian dari tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber sebagaimana budaya yang berkembang saat itu. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Sejarah Batik di Indonesia terkait dengan perkembangan kerajaan yang ada di Nusantara diantaranya kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa tulisan, Batik banyak di kembangkan pada masa-masa kerajaan Mataram(Yogyakarta kuno) maupun setelah terpecah menjadi kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Seni batik merupakan kesenian lukis di atas kain pakaian yang menjadi salah satu ciri khas keluarga raja-raja Indonesia (jawa khususnya) zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam lingkungan keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pembantunya. Karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar lingkungan keraton, maka kesenian batik ini tersebar keluar keraton dan Batikpun dibuat  di luar keraton hingga saat ini
Proses pembuatan batik
Pada umumnya proses pembuatan batik di semua daerah di Indonesia menggunakan cara yang sama  Bahkan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri berbahan baku kapas. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari getah pohon mengkudu,kulit buah rambutan,pisang ,tinggi, soga, nila dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur,sedangkan untuk lilin menggunakan lilin dari sarang lebah
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke 18. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke 20 dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920.Kemudian berkembang menjadi Batik Printing yang menggunakan mesin dengan kapasitas produksi yang besar.  Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional maupun modern di Indonesia.

Bahkan pada tanggal 28 Sept.hingga 2 Oktober 2009 diselenggarakan suatu rangkaian acara di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab , yang menetapkan bahwa batik di akui sebagai satu warisan dunia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia